Doa Tobat Katolik Bahasa Indonesia
Doa ini sering digunakan dalam berbagai liturgi dan peribadatan di gereja-gereja Katolik di Indonesia. Berikut adalah teks lengkapnya:
"Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang Maha Pengasih dan Maha Baik bagiku.
Aku benci akan segala dosaku, dan aku berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi.
Allah yang Maha Murah, ampunikah aku, orang berdosa. Amin."
Versi lain yang juga umum digunakan adalah:
"Ya Allahku, Engkaulah yang harus kukasihi lebih dari segala sesuatu. Aku menyesal sungguh atas dosa-dosaku. Dengan sengaja aku berbuat salah dan tidak mau berbuat baik. Aku telah berdosa terhadap Engkau.
Dengan pertolongan rahmat-Mu, aku berniat teguh untuk bertobat, dan untuk tidak berdosa lagi. Berilah aku kekuatan untuk menghindari apa saja yang menjerumuskan aku ke dalam dosa.
Ya Allah, kasihanilah aku, dalam nama Yesus Kristus, Juruselamatku yang telah menderita sengsara dan wafat bagiku. Amin."
Doa Tobat Katolik dalam Berbagai Bahasa
Foto: Doa Katolik (Orami Photo Stock)
Doa tobat Katolik dapat dipanjatkan dalam berbagai bahasa sesuai dengan preferensi dan kenyamanan masing-masing individu.
Berikut adalah versi doa tobat Katolik dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Latin:
Doa Bapa Kami Bahasa Batak Simalungun
Batak Simalungun merupakan sub suku Batak yang mencakup daerah di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Berikut bunyi Doa Bapa Kami dalam bahasa Batak Simalungun:
Ham Bapanami na i nagori atas.
Sai pinapansing ma Goran-Mu.Sai roh ma harajaon-Mu.Sai saud ma harosuh ni uhur-Mui nagori tongah on songon na i nagori atas.Bere Ham ma bannami sadari on hagoluhan ari-ari.Sasap Ham ma dousanami,songon panasapnami bani dousa ni hasoman, na mardousa dompak hanami.Ulang ma bobai Ham hanami hu parlajouan,tapi paluah Ham ma hanami humbani pangagou.
Ai Ham do simada harajaonampa hagogohon ampa hasangapon sadokah ni dokahni.Amen.
Baca Juga: Doa Mohon 7 Karunia Roh Kudus pada Sang Penolong dan Penuntun
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Doa Tobat Katolik Bahasa Latin
1. Confiteor Deo omnipotenti:
Mea culpa, mea culpa, mea maxima culpa. Ideo precor beatam Mariam semper Virginem, beatum Michaelem Archangelum, beatum Ioannem Baptistam, sanctos Apostolos Petrum et Paulum, omnes Sanctos, et vos, fratres, orare pro me ad Dominum Deum nostrum.
2. Misereatur tui omnipotens Deus
Et, dimissis peccatis tuis, perducat te ad vitam aeternam. Amen.
3. Indulgentiam, absolutinonem et remissionem peccato?rum nostrorum tribuat nobis omnipotens et misericors Dominus. Amen.
4. "Deus meus, ex toto corde pænitet me omnium meorum peccatorum, eaque detestor, quia peccando, non solum pœnas a te iustae status promeritus sum, sed præsertim quia offendi te, summum bonum, ac dignum qui super omnia diligaris. Video firmiter propono, adiuvante gratia tua, de centro me non peccatorum peccandique occasions proximas futurum. Amen."
Doa tobat (bahasa Inggris: act of contrition, bahasa Latin: actus contritionis; arti harfiah: "tindakan penyesalan") adalah suatu jenis doa Kristiani yang mengekspresikan dukacita atau kesedihan karena dosa-dosa yang diperbuat. Doa tobat dapat digunakan dalam suatu ibadat liturgis ataupun digunakan secara pribadi, terutama sehubungan dengan pemeriksaan batin.
Rumusan khusus doa-doa tobat digunakan dalam Gereja Katolik, Anglikan, Lutheran, Metodis, dan Reformed.[1] Dalam Gereja Katolik sendiri dimungkinkan adanya perbedaan rumusan doa tobat antara Gereja Latin dan masing-masing Gereja Katolik Timur.
Gereja Katolik tidak membatasi istilah "doa tobat" pada suatu rumusan tertentu. Namun, dalam Enchiridion Indulgentiarum (Buku Panduan Indulgensi) disebutkan contoh-contoh rumusan resmi doa tobat yang telah disetujui penggunaannya seperti Pernyataan Tobat (Confiteor), Mazmur 130 (De Profundis), Mazmur 51 (Miserere), Nyanyian Ziarah, dan Mazmur Pertobatan. Enchiridion juga mengatur pemberian indulgensi sebagian bagi umat Katolik yang mendaraskan dengan kesalehan salah satu rumusan doa resmi tersebut, khususnya dalam rangka mempersiapkan diri untuk menerima Sakramen Tobat, sesuai persyaratan yang ditetapkan.[2]
Doa Tobat, sebagaimana tercantum dalam Puji Syukur, merupakan bagian dari Sakramen Tobat serta didoakan oleh peniten setelah imam menetapkan penitensi dan sebelum ia memberikan absolusi kepada peniten. Doa Tobat juga lazim didaraskan khususnya sebelum orang tidur pada malam hari.[3] Terdapat anggapan umum bahwa seseorang yang mendapati dirinya berada di ambang kematian mungkin memanfaatkan suatu Doa Tobat. Fulton J. Sheen menyampaikan sebuah kisah yang diceritakan oleh St. Yohanes Maria Vianney. Ketika seorang wanita yang baru saja menjadi janda meratapi kematian suaminya yang bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan, sang pastor dari Ars mengatakan, "Jangan lupa Nyonya, terdapat sedikit jarak antara jembatan tersebut dan air." Dengan perkataan ini ia bermaksud menyampaikan bahwa suami sang janda memiliki waktu untuk mendaraskan suatu Doa Tobat.[4] Hal ini dapat dianalogikan dengan kutipan terkenal, "Antara sanggurdi dan tanah, sesuatu dicarinya dan sesuatu ditemukan," mengindikasikan bahwa belas kasih atau kerahiman tersedia apabila dicari. (Kutipan aslinya berasal dari seorang antikuaris Inggris dari abad ke-16 benama William Camden; versi yang lebih dikenal berasal dari novel tahun 1938 karya Graham Greene yang berjudul Brighton Rock.)
Doa ini mengungkapkan dalam kata-kata suatu "tindakan" (act) yang sangat personal yang melibatkan kehendak dan afeksi orang yang mendaraskannya. Ajaran Katolik menyatakan bahwa "penyesalan tidak sempurna" (imperfect contrition) adalah juga suatu anugerah dari Allah. Meski penyesalan sedemikian timbul karena ketakutan akan hukuman kekal atau siksaan lainnya, dan penyesalan itu saja belum cukup untuk mendapat pengampunan atas dosa berat, tetapi cukup untuk menggugah hati demi mendaraskan suatu Doa Tobat yang sah dan menerima pengampunan dalam Sakramen Tobat.[5] Terdapat beragam versi Doa Tobat, tetapi secara umum semuanya meliputi ungkapan kesedihan, pengakuan atas kesalahan yang dilakukan, serta janji untuk mengubah hidup dan menghindari dosa.
Dalam Gereja Katolik, istilah "doa tobat" sering kali diterapkan pada salah satu rumusan tertentu, yang tidak tercantum secara eksplisit dalam Enchiridion Indulgentiarum (Buku Panduan Indulgensi).
Katekismus Gereja Katolik mencatat bahwa: "Di antara tindakan-tindakan peniten, penyesalan menempati tempat pertama. Penyesalan adalah 'dukacita jiwa dan kejijikan atas dosa yang dilakukan, bersamaan dengan niat untuk tidak berbuat dosa lagi'. Kalau penyesalan itu timbul dari suatu cinta yang melaluinya Allah dicintai di atas segala sesuatu, maka disebut 'sempurna' (penyesalan dari cinta). Penyesalan sedemikian mengampuni dosa-dosa ringan; penyesalan ini juga mendapat pengampunan dosa-dosa berat apabila mengandung niat yang teguh untuk memanfaatkan pengakuan sakramental sesegera mungkin" (KGK 1451–1452).[6][7]
Rumusan Doa Tobat sesuai yang tertulis dalam buku Puji Syukur no. 25-26:[8]
Actus Contritionis[9]
Doa Tobat perlu dikenal oleh seluruh umat Katolik sebagai salah satu bentuk ibadah. Doa ini merupakan bagian dari Sakramen Pengakuan Dosa. Melakukan Sakramen Pengakuan Dosa merupakan sarana bagi umat Katolik untuk memohon pengampunan dosa, mencari kesucian, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dalam konteks Sakramen Tobat, umat Katolik mengakui dosa-dosa mereka, memohon belas kasih pengampunan Allah, dan menyadari kasih dan kemurahan Tuhan sambil mengakui keterbatasan manusia.
Sakramen Tobat bukan hanya mengandalkan rasa sesal dan air mata, tetapi juga memerlukan "metanoia" atau perubahan hati dan sikap hidup secara menyeluruh. Allah menginginkan niat baik dan usaha sungguh-sungguh dalam proses pertobatan.
Baca juga: 6 Jalan Menuju Perdamaian Menurut Paus Fransiskus
Sehingga secara artian, Doa Tobat Katolik merupakan wujud dari kesadaran manusia terhadap keterbatasannya dan penerimaan kasih Tuhan.
Dengan berdoa, manusia menyampaikan pengakuan akan keterbatasannya dan merasakan kasih Tuhan yang tak terhingga.
Berikut adalah Doa Tobat Katolik dalam berbagai bahasa!
Baca juga: Paus Kecam Israel yang Bunuh Dua Perempuan di Gereja Gaza
Tidak seorangpun dari manusia yang terhindar dari dosa, termasuk dosa kecil maupun dosa besar.
Dalam hal ini, umat Katolik memiliki sarana pertobatan melalui doa tobat Katolik.
Dalam perjalanan rohani umat Katolik, momen pertobatan senantiasa menjadi titik paling mendalam dan pokok.
Hal ini menandakan bahwa manusia menyesali dosa-dosanya dan berkeinginan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Pentingnya momen ini bukan hanya sebatas berdoa, melainkan juga melibatkan keyakinan untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
Setelah mendoakan doa tobat Katolik, diharapkan umat dapat mengarungi kehidupan rohani dengan lebih penuh kesadaran dan kasih sayang dibanding sebelumnya.
Doa Bapa Kami Bahasa Batak Karo
Batak Karo merupakan sub suku Batak di Sumatra Utara dan sebagian Aceh. Beberapa cakupan daerah Batak Karo meliputi Kabupaten Karo, sebagian Kabupaten Aceh Tenggara, sebagian Kabupaten Langkat (Langkat Hulu), sebagian Kabupaten Dairi, dan lainnya. Berikut bunyi Doa Bapa Kami dalam bahasa Batak Karo:
Bapa kami si ni surga.
GelarNdu i Pebadia min.Reh lah min kinirajanNdu.Seh lah min bagi peratenNduI doni enda bagi ni surga.Bereken kami nakan cukup bas wari si sendah enda.AlemiNdu salah kami bagi ni alemi kami salah kalak si lit man kami.Ula min babaiNdu kami kubas percuban.Tapi olangi lah kami idur si ilat nari.
Sebab Kam kap si mada kerajaan ras kuasa ras kemulian si ndekah ndekah na.
Makna Doa Tobat Katolik
Foto: Doa Tobat Katolik (Orami Photo Stock)
Tidak ada satupun manusia yang luput dari dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.
Umat Katolik dapat menyampaikan pertobatan melalui doa tobat Katolik.
Dalam perjalanan rohani setiap umat Katolik, momen pertobatan selalu menjadi momen yang paling mendalam dan esensial.
Pasalnya, hal ini pertanda bahwa manusia menyesali perbuatan dosanya dan ingin mendekatkan diri kembali kepada Tuhan.
Tak hanya sekadar berdoa, tentunya juga harus dilandasi dengan keyakinan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Baca Juga: 5 Doa Malam Katolik, Bisa Dipanjatkan bersama Keluarga
Doa tobat Katolik dapat dipanjatkan dalam berbagai peribadatan.
Kebanyakan gereja mengadakan pengakuan dosa sebelum hari raya paskah dan natal.
Namun, ada juga yang dilakukan setiap hari atau setiap minggu.
Jika tak ada waktu yang pas, Moms juga dapat menghubungi Romo secara pribadi untuk membuat jadwal pengakuan dosa.
Biasanya, alternatif ini dipilih oleh orang yang melakukan dosa besar dan ingin pengakuan dosa lebih lama (lebih dari 15 menit) atau sudah lama tidak mengaku dosa.
Dalam sakramen tobat, manusia berarti mengakui menyesal dan "metanoia" atau perubahan hati dan seluruh sikap hidup.
Doa tobat Katolik ini mengingatkan manusia bahwa Tuhan selalu siap mendengar dan mengampuni.
Dengan mengakui dosa, umat Katolik akan menerima belas kasih dari Tuhan hingga mendapatkan rahmat pengampunan-Nya.
Yang terpenting adalah kita telah membuka hati untuk benar-benar bertobat dan berniat kembali ke jalan Tuhan.
Setelah mengucapkan doa tobat Katolik, umat diharapkan dapat menjalani kehidupan rohani yang penuh kesadaran dan kasih sayang lebih dari sebelumnya.
Baca Juga: 30 Ayat Alkitab tentang Paskah yang Penuh Sukacita
Urutan doa tobat Katolik
1. Kesadaran dan Pengakuan Dosa
Umat Katolik diharapkan memiliki kesadaran dan mengakui dosa-dosanya di hadapan Tuhan. Melakukannya dengan rendah hati, umat Katolik harus menyampaikan segala dosa dengan penuh penyesalan dan niat sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya.
2. Permohonan Pengampunan
Setelah pengakuan dosa, langkah selanjutnya adalah menyampaikan permohonan pengampunan kepada Tuhan dengan tulus dan sungguh-sungguh. Penting diingat bahwa hanya Tuhan yang memiliki kemampuan untuk mengampuni umat-Nya yang sungguh-sungguh bertaubat.
Selanjutnya umat Katolik harus memulai lembaran baru, seperti kelahiran kembali, setelah mengucapkan doa tobat Katolik. Tata cara sakramen tobat dimulai dengan berlutut, menerima berkat pengantar dari Imam, membuat tanda salib, dan menyatakan kapan terakhir kali menerima Sakramen Tobat.
4. Pengakuan Dosa Perdana
Jika ini adalah pengakuan dosa perdana, ungkapkan dengan jelas sebagai bagian dari sakramen tobat. Terdapat bacaan khusus yang disampaikan untuk pertobatan pertama.
5. Sampaikan Pengakuan Dosa
Setelah itu, sampaikan pengakuan dosa secara jujur dan tulus, menyebutkan dosa-dosa yang telah dilakukan sejak terakhir menerima Sakramen Tobat. Esensi pengakuan adalah penyesalan dan kesadaran atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
6. Memohon Pengampunan dan Penitensi
Memohon pengampunan kepada Allah dan meminta penitensi yang dianggap berguna bagi pertobatan pribadi.
Nasihat dan penitensi diberikan oleh Imam sebagai bagian dari proses sakramen tobat.
7. Baca Doa Tobat Katolik
Bacalah doa tobat Katolik yang terdapat dalam Puji Syukur No. 25 sebagai ekspresi kesungguhan dalam memohon pengampunan.
8. Absolusi dan Tanda Salib
Imam memberikan absolusi sebagai tanda pengampunan atas dosa-dosa yang diakui. Kemudian umat membuat tanda salib sebagai ekspresi penyelesaian sakramen tobat.
9. Penitensi dan Syukur Atas Pengampunan
Yang terakhir adalah lakukan penitensi yang telah diberikan oleh Imam sebagai bagian dari ketaatan terhadap proses pertobatan. Dan bacalah "Syukur Atas Pengampunan" dalam Puji Syukur No. 27 sebagai tanda syukur atas pengampunan Tuhan.
Dengan ini, rangkaian Sakramen Tobat diakhiri dengan pemahaman bahwa pertobatan tidak hanya sebatas doa, tetapi melibatkan kesadaran, pengakuan, dan niat sungguh-sungguh untuk hidup yang lebih baik. (Z-1)
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Doa Bapa Kami merupakan doa wajib bagi umat Kristiani. Doa ini pun sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa supaya umat bisa lebih menghayati doa dengan baik.
Dalam suku Batak, Doa Bapa Kami pun diucapkan berbeda, tergantung subsukunya. Setidaknya, ada tiga jenis doa Bapa Kami Bahasa Batak, yakni versi Toba, Simalungun, dan Karo. Kira-kira, begini bunyinya!
Doa Bapa Kami Bahasa Batak Toba
Batak Toba merupakan sub suku batak dengan cakupan daerah yang paling luas. Cakupan daerah ini meliputi Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, sebagian Kabupaten Dairi, dan sekitarnya. Berikut bunyi Doa Bapa Kami dalam bahasa Batak Toba:
Ale Amanami nadi banua ginjang.Sai pinarbadia ma goarMu.Sai ro ma harajaonMu.Sai saut ma lomo ni rohaMDi banua tonga on songon nadi banua ginjang.Lehon ma tu hami sadari on hangoluan siapari.Sesa ma dosanami, songon panesanami di dosa ni dongan namardosa tu hami.Unang hami togihon tu pangunjunan.Palua ma hami sian pangago.
Ai Ho do nampuna harajaon dohot hagogoon rodi hasangapon saleleng ni lelengna.Amen.
Doa Tobat Katolik Bahasa Inggris
"Oh my God, I am heartily sorry for having offended Thee, and I detest all my sins, because I dread the loss of heaven and the pains of hell,
but most of all because they offend Thee, my God, who art all good and deserving of all my love.
I firmly resolve, with the help of Thy grace, to confess my sins, to do penance, and to amend my life. Amen.
I confess to Almighty God, to blessed Mary ever Virgin, to blessed Michael the Archangel,
to blessed John the Baptist, to the holy Apostles Peter and Paul,
and to all the saints, that I have sinned exceedingly in thought, word, and deed,
through my fault, through my fault, through my most grievous fault.
Therefore, I beseech blessed Mary ever Virgin, blessed Michael the Archangel,
blessed John the Baptist, the holy Apostles Peter and Paul, and all the saints,
to pray for me to the Lord our God.
May Almighty God have mercy upon us, forgive us our sins,and bring us to everlasting life. Amen."